Cara Tepat Merawat Anakan Murai 0 sampai 5 Hari

Cara Meloloh Anakan Murai Batu dari Usia 0 Hari memang susah - susah gampang, susah bagi orang yang tidak tahu menahu tentang cara yang benar dalam merawatnya, sangat gampang bagi yang sudah professional atau sudah ahlinya dalam urusan rawat - merawat anakan murai.

Dalam beberapa kasus sering sekali terjadi piyik mati tanpa sebab yang tidak diketahui oleh si pemilik. Sebenarnya hal yang paling penting harus diperhatikan ialah kelembaban dan suhu, percuma saja menggunakan pakan terbaik dan vitamin ternama kalau suhu dan kelembabannya kurang atau malah berlebihan. Ujung ceritanya sangat dapat dipastikan anakan murai tersebut pasti tewas dalam beberapa hari saja.
Berikut cerita singkatnya ;
https://labeltechno.blogspot.com/2018/01/cara-tepat-merawat-anakan-murai-0.html
Anakan Murai batu

1. Suhu Terlalu Panas

Piyik akan menjadi kurus kering, Dehidrasi, susah BAB, BAB kering lama - kelamaan tewas juga. Anakan murai yang mengalami dehidrasi, akan terlihat dari kotorannya kering dan lingkaran putih pada kotoran piyik mengerut, tidak bulat dan mengkilap berair.

Solusi :
Segara cek suhu dan atur ulang di kisaran 33℃—34℃ jauhkan piyik dari lampu, taruh di pojok yang agak jauh. Jangan mencoba sekali-kali diangin-anginkan dan jangan menyuapi dengan air mineral karena akibatnya tewas juga.


2. Suhu Kurang Panas

Jika suhu kurang panas, yang terjadi adalah metabolisme piyik lamban, pencernaan juga lamban dan makanan yang masuk tidak sebanding dengan makanan yang sanggup dicerna, lama-kelamaan perut piyik akan membuncit dan kembung pada akhirnya juga pasti tewas.
Solusi ; tingkatkan suhu dalam inkubator dan untuk mengobati piyik yang kembut gunakan obat maag sebesar biji jeruk atau sedikit lebih kecil lagi dan dilarutkan dengan cairan pada kroto yang telah dihaluskan.

INGAT !!!! Jangan sekali-kali menyuapi dengan air, bisa tewas. Anakan murai umuran 1 - 5 hari belum membutuhkan minum.
Nah..kalau sudah tepat untuk suhu dan kelembaban, mari kita lanjut ke durasi.
Maksudnya durasi waktu untuk meloloh dan porsi makannya berdasarkan umur, langsung saja simak dengan sangat saksama ya mas broo..:-D

1 Hari
Setelah 4-6 jam dari waktu menetas anakan murai sudah bisa kita kasih makan, yaitu pakan yang mengandung protein tinggi, seprti ; kroto atau juga voer khusus ( lihat aturan pakai ).
Kalau menggunakana kroto yang telah kita haluskan jadi bubur kroto, kita berikan sebanyak 4 biji/jam. Tapi pilih yang masih berupa larva yah mas broo, karena protein yang terkandung lebih tinggi.

2 Hari
Setelah berumur 2 hari porsi perlu kita tingkatkan sebanyak 8 biji/jam dengan perbandingan 5 larva dan 3 pupa. Terus cek seberapa buncit perut piyik ya om..

3 Hari
Lanjut ke umur 3 hari, disini sudah mulai nampak bulu-bulu yang akan tumbuh. Porsi makan juga bertambah, agar dapat memenuhi kebutuhan protein yang dibutuhkan. Sebanyak 12 biji/jam, 8 larva dan 4 pupa.

4 Hari
Di umur sekarang, piyik sudah mulai lebih aktif bergerak tapi perlu di cek seberapa buncit perutnya agar tidak terjadi obesitas pada perut yang dapat menyebatkan gagal pernafasan. Porsi pakan sekarang sudah bisa kita atur 14 - 16 biji/jam, bisa dijadikan 2 atau 3 gumpalan agar mudah ditelan oleh piyik.
Dan untuk umur 5 hari dan selanjutna tidak perlu dibahas lagi, karena sudah menjadi rahasia umum..

Berikut Video Anakan Murai 0 Hari

Tips
Gunakan sarang Anakan Murai yang berserat seperti daun cemara, rumput kering atau yang lain juga bisa asal berserat. Tapi lebih baik gunakan sarang buatan induk yang berbentuk seperti mangkuk agar piyik bisa bersandar dengan baik.

Share This Post :

FacebookGoogle+Twitter

2 Responses to "Cara Tepat Merawat Anakan Murai 0 sampai 5 Hari"

Unknown said...

Maaf nih om mau tanya
Kemarin saya panen piyik
Umur piyik baru 3 hari
Setelah 2 hari saya meloloh
Timbul gejala seperti kesulitan bernafas
Itu penyebab nya apa ya om?
Dan cara mggulanginya?
Terimakasih

DA said...

melolohnya pake umpan ap mas, sebaiknya kroto agak d halusin dkit..asal pecah saja,

Dan jgn sekali" mmberinya minum, itu bisa mmbuat sesak bernafas dan mati