Salam kicau mania, mungkin ada yang bertanya-tanya mengenai masalah Murai Batu Mabung, Murai batu merupakan burung yang sama pada kebanyakan burung pada umumnya, beberapa bulan sekali mengalami masa mabung atau berganti bulu.
Dalam beberapa bulan, burung akan mengalami semacam dehidrasi, yang biasanya rajin berkicau, jika sedang mabung maka hampir tak ada suara kicau. Namun untuk sekitar tiga bulan ke depan, kalian harus mengistirahatkan jagoannya lantaran memasuki masa mabung.
Berikut ini tips dalam menangani murai batu saat mabung.
Seperti diketahui, masa mabung seekor murai batu diawali dengan rontoknya beberapa helai bulu sayap hingga belasan bulu. Saat itulah kita segera mengkondisikan burung agar bisa menjalani proses pergantian bulu secara tuntas.
Bulu sayap murai batu mulai ambrol.
"Murai harus dikerodong full, agar bisa beristirahat secara total. Saat mabung, murai juga tidak perlu mandi dan jemur."
Selama jatuh bulu, kebutuhan pakan voer diberikan secara penuh / total. Sesekali diberi 3 ekor jangkrik pagi dan sore, namun kroto absen.
Selama beristirahat, dengan dikerodong penuh, burung disimpan dalam sebuah ruangan ditemani beberapa burung masterannya seperti burung-madu, serindit, lovebird, ciblek gunung, burung pelatuk, dan lain-lain. Hal ini bertujuan ketika burung selesai masa mabungnya, burung tersebut tidak macet bunyi.
Penempatan burung-burung master ini tidak sekaligus, tetapi bergantian, agar murai batu bisa menangkap suara isian burung master tersebut secara jelas.
Pergantian burung master yang mendampingi Murai Batu dilakukan seminggu sekali. Jika minggu pertama ditempel burung-madu, serindit, dan lovebird, maka minggu berikutnya diganti dengan ciblek, pelatuk, dan seterusnya. Hal ini dilakukan sampai bulu-bulu barunya tumbuh sempurna.
Istirahat total sambil ditempel beberapa burung master.
Sebelumnya, ketika mulai dorong ekor, murai batu bisa dimandikan meski hanya 3 hari sekali. Tetapi sejak awal mabung hingga kondisi ambrol, burung jangan dimandikan.
Bagi kalian para kicau mania yang mengadu jagoannya di gantangan, sebaiknya jangan terlalu terburu-buru. Kalau proses dorong ekor rampung, seluruh bulunya sudah tumbuh sempurna, rapi, serta mengkilap, burung jangan dulu dibawa ke lapangan, meski hanya sekadar latberan. Lebih baik menunggu satu bulan, sehingga burung bisa mencapai puncak penampilannya.
“Ya, memang mesti bersabar. Jangan terburu-buru. Tunggu sampai bulunya tua, baru bisa dibawa ke lapangan."
Demikian informasi yang bisa saya jelaskan pada kesempatan kali ini, pada kesempatan berikutnya akan saya share tentang
Semoga Bermanfaat.!!!!
Murai Batu Mabung |
Dalam beberapa bulan, burung akan mengalami semacam dehidrasi, yang biasanya rajin berkicau, jika sedang mabung maka hampir tak ada suara kicau. Namun untuk sekitar tiga bulan ke depan, kalian harus mengistirahatkan jagoannya lantaran memasuki masa mabung.
Berikut ini tips dalam menangani murai batu saat mabung.
Seperti diketahui, masa mabung seekor murai batu diawali dengan rontoknya beberapa helai bulu sayap hingga belasan bulu. Saat itulah kita segera mengkondisikan burung agar bisa menjalani proses pergantian bulu secara tuntas.
Bulu sayap murai batu mulai ambrol.
"Murai harus dikerodong full, agar bisa beristirahat secara total. Saat mabung, murai juga tidak perlu mandi dan jemur."
Selama jatuh bulu, kebutuhan pakan voer diberikan secara penuh / total. Sesekali diberi 3 ekor jangkrik pagi dan sore, namun kroto absen.
Selama beristirahat, dengan dikerodong penuh, burung disimpan dalam sebuah ruangan ditemani beberapa burung masterannya seperti burung-madu, serindit, lovebird, ciblek gunung, burung pelatuk, dan lain-lain. Hal ini bertujuan ketika burung selesai masa mabungnya, burung tersebut tidak macet bunyi.
Penempatan burung-burung master ini tidak sekaligus, tetapi bergantian, agar murai batu bisa menangkap suara isian burung master tersebut secara jelas.
Pergantian burung master yang mendampingi Murai Batu dilakukan seminggu sekali. Jika minggu pertama ditempel burung-madu, serindit, dan lovebird, maka minggu berikutnya diganti dengan ciblek, pelatuk, dan seterusnya. Hal ini dilakukan sampai bulu-bulu barunya tumbuh sempurna.
Istirahat total sambil ditempel beberapa burung master.
Sebelumnya, ketika mulai dorong ekor, murai batu bisa dimandikan meski hanya 3 hari sekali. Tetapi sejak awal mabung hingga kondisi ambrol, burung jangan dimandikan.
Bagi kalian para kicau mania yang mengadu jagoannya di gantangan, sebaiknya jangan terlalu terburu-buru. Kalau proses dorong ekor rampung, seluruh bulunya sudah tumbuh sempurna, rapi, serta mengkilap, burung jangan dulu dibawa ke lapangan, meski hanya sekadar latberan. Lebih baik menunggu satu bulan, sehingga burung bisa mencapai puncak penampilannya.
“Ya, memang mesti bersabar. Jangan terburu-buru. Tunggu sampai bulunya tua, baru bisa dibawa ke lapangan."
Demikian informasi yang bisa saya jelaskan pada kesempatan kali ini, pada kesempatan berikutnya akan saya share tentang
Semoga Bermanfaat.!!!!
0 Response to "Cara Tepat Menangani Burung Murai Batu Saat Mabung"
Post a Comment